Jakarta - Indonesia membuka asa untuk mengakhiri 'kutukan 20 tahun'
tanpa gelar di
SEA Games. Bagaimana peluang Titus Bonai dkk pada partai puncak kali ini?
Indonesia U-23 akan menantang Malaysia pada laga final SEA Games 2011
nanti malam (21/11/2011) di
Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan misi mengakhiri paceklik emas
pada cabang ini selama dua
dasawarsa terakhir.
Persaingan antara kedua tim bukanlah hanya seumur jagung. Pertama kali
mereka bertemu dalam
ajang SEA Games pada tahun 1977, dimana saat itu 'Garuda' mampu menang
2-1 di Kuala Lumpur.
Namun dua tahun berikutnya, Malaysia gantian mempermalukan Indonesia
2-1 pada partai final yang
digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, untuk
mempertahankan medali emas yang
mereka rebut pada tahun 1977 dan menggagalkan mimpi Indonesia merebut
gelar perdananya.
Lalu baru pada tahun 1987 pasukan 'Garuda' mampu membalas kekalahan
tersebut di Jakarta. Gol
tunggal Ribut Waidi dipenghujung laga cukup membuat anak asuh Bert
Matulapelwa menggondol
medali emas pertama di ajang multi event paling bergengsi se Asia Tenggara itu.
Lalu bagaimana peluang 'Garuda Muda' kali ini? Mampukah mereka
mengakhiri dehadrasi gelar ini?
Menilik dari permainan dari fase grup sampai semifinal, Indonesia
jelas lebih difavoritkan karena
memiliki pemain-pemain yang cepat dan penyerang sadis di kotak penalti
lawan. Selain itu faktor
bertindak sebagai tuan rumah dan dukungan puluhan ribu suporter bisa
menjadi nilai plus untuk
skuad asuhan Rahmad Darmawan.
Namun bukan berarti Malaysia bisa diremehkan. Tim 'Harimau Malaya'
sebelumnya berhasil menekuk
Indonesia pada partai terakhir fase Grup A dengan skor tipis 1-0.
Selain itu tim tamu pun mempunyai senjata rahasia yaitu serangan balik
yang cepat dan terkoordinir,
yang terbukti ampuh di laga sebelumnya, inilah yang harus diwaspadai
bek-bek timnas.
Pelatih Malaysia Ong Kim Swee juga menegaskan Stadion Utama Gelora
Bung Karno tidak se 'angker'
itu, karena mereka sudah berpengalaman bermain dibawah tekanan
suporter Indonesia. "Kami akan
mengubah cemoohan itu jadi semangat," ujar Ong Kim Swee, satu hari sebelum laga.
Lalu apa yang bisa membuat Indonesia jadi juara? Tentu saja semangat
pantang menyerah, tiu akan
jadi pembeda kedua tim.
Saat fisik terkuras, dukungan penonton akan menjadi 'baterai'
tersendiri pada kaki para punggawa
Indonesia. "Dukungan penonton yang banyak akan sangat membantu saat
kami sudah merasa
sangat capek," ujar Oktovianus Maniani.
Selain itu Papua Connection, Titus Bonai, Patrich Wanggai dan Okto,
akan menjadi poros baru
serangan timnas. Apalagi pasokan bola akan disokong oleh Egi
Melgiansyah yang memiliki umpan-
umpan terukur.
Tangan dingin pelatih Rahmad Darmawan pun akan diuji pada partai
puncak ini. Taktik, strategi dan
dorongan motivasi yang diberikan Marinir berpangkat Kapten jelas
sangat dibutuhkan pada partai
penuh tensi nanti malam.
Bek sayap Stevie Bonsapia, yang absen sejak laga kedua, masih
diragukan bisa tampil akibat
keracunan, begitupula dengan Septia Hadi. Sementara kapten Egi
Melgiansyah masih menunggu
hingga menjelang laga.[yob]
Head-to-Head Indonesia vs Malaysia di SEA Games:
1991: Indonesia 2-0 Malaysia
1995: Indonesia 3-0 Malaysia
1997: Indonesia 4-0 Malaysia
1999: Malaysia 0-6 Indonesia
2001: Malaysia 2-1 Indonesia
2011: Indonesia 0-1 Malaysia