Baru-baru ini badan program pembangunan PBB (UNDP) menobatkan Norwegia
sebagai negara terbaik di dunia, dengan tiga indikator penilaian,
tingkat pendidikan, pendapatan
perkapita dan kesehatan masyarakatnya. Pada rilis tersebut juga
mencantumkan Indonesia pada
urutan 124 dari 187 negara yang di survei.
Bagi Norwegia sendiri ini tidaklah mengejutkan karena sebelumnya sudah
sembilan kali berturut –
turut di tasbihkan sebagai negara yang paling di inginkan sebagai
tempat tinggal di dunia oleh
lembaga yang sama.
Berikut ini ada beberapa fakta menarik tentang kehidupan di Norwegia
yang saya dapatkan selama
menempuh pendidikan di negara ini.
Bidang pendidikan, Norwegia menggratiskan seluruh biaya pendidikan
pada semua jenjangnya, ini
juga berlaku bagi warga negara asing yang bersekolah di sini.
misalnya, saya dan 5 mahasiswa Aceh
lainnya, bantuan beasiswa yang kami dapatkan dari pemerintah Norwegia,
hanya kami pergunakan
untuk biaya hidup.
Untuk mahasiswa juga disediakan kredit pelajar, artinya selama
mahasiwa menyelesaikan pendidikan,
biaya untuk menutupi kebutuhan sehari-hari seperti penginapan, makanan
dan lainnya mereka
dapatkan dari pinjaman bank dan akan mulai membayar cicilan ketika
telah menyelesaikan
pendidikan dan bekerja. Mahasiswa sama sekali tidak tergantung pada
dana orang tua.
Untuk pendapatan penduduknya, negara ini penganut ekonomi sosialis,
dengan ciri khasnya adalah
perbedaan pendapatan diantara semua profesi tidak terlalu jauh,
profesor sampai petugas kebersihan
bisa hidup layak dari gaji mereka, bila profesor menggunakan mobil ke
kampus, maka begitu juga
dengan petugas kebersihan. Ciri khas lainnya, pajak yang tinggi,
sehingga yang terjadi adalah yang
beperpendapat tinggi membantu yang lainnya.
Bagaimana kalau kita sedang tidak memiliki pekerjaan atau karena
alasan tertentu kita tidak mampu
bekerja sebagaimana lazimnya?, tenang, pemerintah akan mensubsidi
biaya hidup dan membantu
mencari pekerjaan untuk kita.
Bila anda penduduk Norwegia dan berumur 67 tahun, saatnya mengambil pensiun dan
mempergunakan waktu untuk menikmati hidup, berliburanlah ke banyak
negara. Pada usia tersebut
semua orang akan mendapat gaji pensiun, terlepas apapun pekerjaan
anda, pegawai negeri, pegawai
swasta, pebisnis atau anda hanya petani, semua akan mendapat pensiun
yang yang layak.
Sebagai ilustrasi gaji, kawan saya, yang bekerja sebagai perawat di
sebuah rumah sakit, mendapat
bayaran 200 kroner (300 ratus ribu rupiah) perjam, kalau satu hari
kerja 8 jam, maka pendapatanya
2,4 juta rupiah perhari. Jika bekerja pada hari libur atau hari-hari
besar maka pendapatannya akan
lebih dari itu.
Untuk bidang kesehatan, Norwegia juga menggratiskan biaya perawatan
kesehatan. Saya pernah
dirawat 6 hari di sebuah rumah sakit, saya bisa merasakan kualitas
pelayanan rumah sakit mereka.
Selain biaya rawat inap, obat-obatan, mereka juga menggratiskan
ambulance. Untuk makanan, pasien
bisa pergi sendiri ke dapur dan makan semau dan sepuasnya, kecuali
pasien yang harus tetap diatas
tempat tidur tentunya.
Standar ruangan dan pelayanan sama untuk semua masyarakat termasuk
raja dan keluarganya,
ruangan di rumah sakit tidak menganal perbedaan kelas, tidak ada
bangsal ataupun VIP, semua
ruangan sama, tergantung kebutuhan pelayanan saja.
Menjadi wanita hamil sangat terhormat di negara ini, selain
menggratiskan semua biaya pemeriksaan
kehamilan dan persalinan, pada saat melahirkan seorang ibu juga akan
menerima bantuan dari
pemerintah sebesar 35 ribu kroner (55 juta rupiah).
article by: M Armiyadi Signori adalah Staf Rumah Sakit Jiwa Aceh,
Aktivis World Achehnese Association.